PENGERTIAN PROFESI DAN PEKERJAAN

Profesi

Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.

Profesi adalah kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi, untuk memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, dimana pemakaian dengan cara yang benar keterampilan dan keahlian yang tinggi hanya dapat dicapai dengan penguasaan pengetahuan, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.

Sebagai contoh Software engineer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena seseorang yang bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan memiliki pengalaman kerja di bidangnya.

Pekerjaan

Pekerjaaan (occupation)adalah setiap aktivitas kerja, baik yang menghasilkan imbalan ataupun yang bersifat sukarela(tanpa imbalan).

Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator computer (sekedar mengoperasikan), tidak masuk dalam golongan profesi jika untuk bekerja sebagai staf operator tersebut tersebut tidak membutuhkan latar belakang pendidikan,pengetahuan dan pengalaman tertentu.

Perbedaan Profesi dan Pekerjaan

Profesi:

a. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.

b. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).

c. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.

d. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Pekerjaan:

a. Tidak membutuhkan latar belakang pendidikan.

b. Tidak membutuhkan pengetahuan dan pengalaman

Pelanggaran Kode Etik

Kode Etik

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau yang membutuhkan. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Kode etik dibuat untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok yang berguna untuk kepercayaan masyarakat akan suatu profesi. Kode etik berfungsi sebagai pemandu sikap dan perilaku, manakala menjadi fungsi dari nurani.

Kesimpulan:

a) Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi.

b) Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.

c) Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari


Sumber

http://www.consal.org.sg/webupload/forums/attachments/2270.doc

http://students.ukdw.ac.id/~22981938/jurnal11.html.

AFR (www.afraturandang.blogspot.com)

http://hanicaniagod4.blogspot.com

Etika dan Etiket Profesi


Pengertian Etika ?

Etika merupakan cabang filsafat yang membicarakan nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Nilai adalah standar/ukuran yang telah disepakati masyarakat tertentu tentang suatu perilaku. Norma memberikan pedoman bagaimana seharusnya seseorang bertindak secara baik dan tepat sekaligus menjadi dasar penilaian baik buruknya suatu tindakan apakah sesuai etika yang berlaku atau tidak. Dalam perkembangannnya, norma dapat dibagi menjadi norma khusus dan norma umum

Pengertian Etiket ?

Etiket berasal dari kata “etiquette” (bahasa Perancis) yang berarti label atau tanda pengenal seperti pada etiket buku atau label pada barang. Kemudian pengertian ini berkembang menjadi semacam persetujuan bersama untuk menilai sopan tidaknya seseorang dalam (satu jenis) pergaulan. Dengan pengertian ini maka dalam pergaulan hidup dapat diketahui bahwa:

1. Etiket itu merupakan sikap yang terkandung nilai sopan santun dalam

pergaulan;

2. Etiket itu semacam pakaian terbatas yang hanya dipakai pada keadaan dan

situasi tertentu.


Oleh karena itu, etiket banyak jenisnya seperti etiket bertamu, etiket menerima tamu, etiket menelpon, dan lainnya. Disamping itu mengingat etiket itu mengandung sopan santun dan sebagai salah satu ajaran, maka etiket menjadi bagian dari ajaran etika terutama etika sosial.



Persamaan Etika dan Etiket?

Persamaan Etika dengan Etiket adalah :Sama-sama mengenai perilaku manusia secara normatif yang etis. Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu yaitu bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan sesuatu perbuatan.sedangkan perbedaan secara umumnya, yaitu ?

Secara Umum perbedaan Etika dan Etiket adalah sebagai berikut :

1. Etika (ethics) berkaitan dengan moral, etiket Etiquette) berkaitan dengan sopan santun.

2. Etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri, etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia.

3. Etika Selalu berlaku walau tidak ada orang lain, etiket hanya berlaku untuk pergaulan, Bila tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.

4. Etika Lebih Absolut (Contoh berbohong, mencuri dll), Etiket bersifat relatif, berlaku untuk suatu kelompok.

5. Orang yang beretika tidak akan munafik, Orang yang beretiket bisa saja munafik.

Kenapa orang yang beretika tidak akan bersikap Munafik ?

Pengertian etiket dan etika sering dicampuradukkan, padahal ke­dua istilah tersebut memiliki arti yang berbeda, walaupun ada per­samaannya. Istilah etika sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan moral (mores), sedangkan kata etiket adalah ber­kaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, etika menyangkut nilai dan norma moral yang akan menentukan baik atau buruknya tingkah laku perbuatan manusia. Hal ini akan berlaku disemua golongan masyarakat. Ia bersifat lebih absolut sehingga tidak dapat ditawar-tawar lagi. Contohnya tidak diperbolehkannya untuk mengambil barang orang lain tanpa izin dari pemiliknya. Orang yang beretika akan menanamkan nilai moral tersebut dalam hatinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa etika lebih ke nurani (bathiniah). Oleh karena itulah orang yang beretika tidak akan mungkin munafik, karena orang yang beretika telah menanamkan nilai-nilai moral tersebut ke dalam hati nuraninya. Tanpa ada orang lainpun disampingnya ia tidak akan melanggar nilai-nilai tersebut.

Sedangkan orang yang beretiket bias saja Munafik ?

Lain halnya dengan etiket, etiket berkaitan dengan sopan santun. Nilai sopan santun dalam setiap golongan masyarakat berbeda-beda karena peraturan disetiap masyarakat cendrung berbeda pula. Dalam hal ini etiket bisa disamakan dengan peraturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Apabila peraturan tersebut dilanggar maka si pelanggar akan mendapatkan sanksi yang umumnya adalah celaan atau disisihkan dalam pergaulan bermasyarakat. Jadi etiket lebih merujuk kepada keharusan, sehingga anggota masyarakat mau tidak mau harus mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Contohnya, di lingkungan masyarakat minangkabau, jika ada suatu pertemuan setiap orang harus duduk dengan sopan, laki-laki harus bersila sedangkan perempuan haruslah bersimpuh. Setiap anggota masyarakat memang mematuhi aturan tersebut, tetapi itu hanyalah sebatas keharusan bagi mereka. Jika mereka telah berada di rumah masing-masing, mereka akan kembali ke kebiasaannya masing-masing. Mereka lebih suka duduk seenaknya jika tidak ada orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu, orang yang beretiket bisa saja munafik, karena ia menjalankan peraturan yang berlaku hanya agar ia terhindar dari celaan dan agar ia tidak tersisihkan dalam pergaulan bermasyarakat.